Skip to main content

Cerita John di Rumahku

Assalamualaikum wr wb

Salam sejahtera bagi kita semua.

Hai, hai! Welcome to my new pages!


Aku mau tanya, apa kalian pecinta hewan? Kalo ya, pasti kalian punya hewan peliharaan, kan? Meskipun tidak semua orang punya, mungkin ada alasan tersendiri.

Ngomongin hewan peliharaan, mayoritas kucing menjadi hewan peliharaan di rumah, di kantor, di pasar, dll. Pecinta hewan yang street feeding, pasti punya anabul di mana-mana.

Aku pecinta kucing, aku punya satu kucing dan satu kucing orang yang suka nongkrong minta makan di rumah. Nah, kali ini aku mau bercerita tentang kucing yang suka nongkrong di rumahku.




Kenalin, dia John. Ibu ku yang memberi nama ini, ternyata si pemilik juga kasih nama John. Awalnya, kami kira John ini tidak bertuan, ternyata dia bertuan. Tapi, hampir setiap hari dia makan di rumah, aku kurang tahu kenapa. Tapi, Alhamdulillah, John merasa nyaman di rumah kami.


Hujan berganti hujan, John sudah tiga minggu tidak nongkrong di rumah. Padahal kami sudah menyiapkan ikan (John tidak suka makan dry food). Awalnya, kami kira John lagi di rumahnya, tapi John tidak nongkrong sekitar seminggu. Jelas kita curiga. Kebetulan Ibu ku kenal sama si tuan dari John ini, akhirnya waktu belanja pagi Ibu ku nanya kenapa John gak ke rumah. Ternyata…

John sakit, kakinya pincang, dan gak mau makan dari kemarin-kemarinnya. Penyebabnya gak tahu kenapa, ditabrak ataukah berantem sama kucing lain. Dan akhirnya sampai tiga minggu dan si pemilik bilang ke Ibu aku kalo John masih belum mau makan. Sebenarnya aku kasihan, tapi tentang bagaimana kondisi badannya, aku gak kepikiran. Aku pikir badannya kecilan dikit seperti Me'o yang dulu sakit dan gak makan seharian. Tapi, aku speechless lihat John yang duduk di teras depan rumah. Saat aku buka kuncinya dia langsung menghambur masuk ke rumah, suara meongnya keras banget, dan dia mendusel di kaki. Kenapa aku bisa tahu ada John?

Tadi sore aku denger suara mengeong, aku langsung lihat Me'o, kucingku, yang tidur di kamar belakang karena aku kira dia keluar rumah atau minta makan. Ternyata Me'o masih tidur pules. Aku kira mungkin kucing cewek rumah sebelah, aku kepoin dari jendela ruang tamu.

Dan Oh, ternyata itu John, badannya kurus banget. Mukanya cokelat dan badannya kotor semua padahal dulu mukanya berbulu orange bersih. Pertama kali liat, aku masih mikir, ini siapa.




Aku hafal dengan maksud John, dia pasti minta makan. Alhamdulillah dia kelihatan lahap banget. Minumnya juga banyak banget, aku sampai beberapa kali ngisi air di tempat minum John. Setelah makan biasanya kami mengelus John, tapi karena kondisinya seperti ini, aku pakai sikat gigi untuk mengelus John. Ya ampun, bulunya rontok bangettt. Dan aku juga inget, John pasti bakal pulang atau entah ke mana setelah nongkrong di rumah. Tapi, si John tertidur lelap di teras depan, John tidur beralaskan keset. Aku kira dia bakal pulang, tapi ternyata tidak.




Hari mulai makin malam, John cuman makan tadi sore, tapi saat aku kasih makan malam, John tidak mau makan. Saat didekati, dia mengeong, aku tidak tahu kenapa, dikasih makan tidak mau. Aku gosok badannya dengan sikat gigi, mungkin John ingin dibelai. Malam mulai larut, kami memutuskan memberi dus kecil di depan pintu. Oh, ya, aku juga kasih kain di dusnya agar John merasa hangat dan juga aku kasih selimut untuk si John. Sebelum tidur di dus ini, sebenarnya John tidur di pangkuanku, dia sendiri yang naik. Tapi, aku pindah dia ke dus karena aku juga mau tidur-tiduran di kamar. Alhamdulillah, John mau tidur di dalam dus itu. Semoga hangat dan nyaman, ya, John!






Aku suka kucing, tapi gak bisa merawat banyak-banyak, cuman Me'o kucing yang boleh tidur di dalam rumah karena Ibu ku cuman bolehin rawat satu kucing. Oh, ya, kapan-kapan aku ceritain kucingku, Me'o. Me'o tu lucu banget, kucing kampung, tapi gemesin.

Apapun hewannya, jangan sengaja menyakitinya. Dia punya akal, tapi tidak punya budi. Manusia punya akal dan budi.

Kalau ada manusia berbuat keji pada hewan, mereka seperti tidak punya budi. Jadi, sesama makhluk hidup saling membantu tanpa menyakiti.


Sampai sini dulu ceritaku. Semoga bermanfaat dan terima kasih!



Comments

Popular posts from this blog

Sampah Organik Menjadi Solusi Kompor Listrik dan Pemanasan Global

Pemanasan global menjadi topik perbincangan yang selalu hangat dihidangkan kapan saja dan di mana saja. Persoalan ini sudah diperdebatkan oleh kalangan ilmuwan sejak akhir dekade 1970-an. Pemanasan global merupakan gejala naiknya intensitas efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh gas rumah kaca di atmosfer, yaitu CO 2 (karbon dioksida), CH 4 (metana), N 2 O (nitrogen oksida), CFC (kloro fluoro karbon), HFC (hidro fluoro karbon), PFC (perfluoro karbon), dan SF 6 (sulfur heksafluoro). Gas rumah kaca dapat memantulkan sinar matahari yang terperangkap di bumi secara berulang-ulang ke bumi sehingga temperatur permukaan bumi meningkat. Gas-gas rumah kaca kebanyakan datang dari asap pabrik, kendaraan bermotor, dan pembakaran. Tak disangka sampah jenis organik juga menyumbang pembentukan gas rumah kaca. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa timbunan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) didominasi oleh sampah organik sebanyak 60%, sampah plastik 14%, sampah ...

Zero Waste Lifestyle Bukan Hanya Soal Sampah Plastik

Zaman modern tidak terlepas dari berbagai  kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Kebutuhan manusia yang kian  lama tidak terkendali dan kegiatan manusia yang semakin beragam akan menghasilkan sampah yang tidak terbendung dari pembelian berbagai produk. Saat ini alam sudah kewalahan  menahan sampah-sampah yang semakin menggila dan minimnya kesadaran dari manusia. Pada akhirnya sampah akan menjadi bumerang bagi manusia di kemudian hari. Pada tahun 2005,  longsor sampah terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat. Sebanyak 143 orang terkubur dalam longsor sampah dan tidak kurang dari 86 rumah orang habis ditelan sampah. Padahal sudah ada solusi yang ditawarkan dan cukup mudah untuk memulainya. Solusinya adalah z ero waste lifestyle . Sumber: Suara.com Menurut pendiri Zero Waste Indonesia , Maurilla Sophianti Imron dalam blog zerowaste.id , z ero waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong kita untuk bijak dalam me...

Sekolah Ini Piknik ke Hawaii

Assalamualaikum wr wb. Salam sejahtera. Di postinganku kali ini. Aku mau bagiin cerita salah satu murid Jepang yang piknik nya ke Hawaii. Dari Jepang ke Hawaii! Oh ya, aku mau kasih tau kalo aku memposting ini dari hasil wawancara dengan salah satu murid Jepang.  Mau tau siapa dan kok bisa sampai ke Hawaii? Geser layar ke bawah!📱😃 Siapakah murid Jepang tersebut? Murid Jepang tersebut adalah Kurea, salah satu murid di Sapporo Intercultural and Technological High School (SIT). Letak sekolah ini di 717-1 Shinkawa, Kita-ku, Sapporo,  Hokkaido, Jepang (bagian utara). Sekarang murid tersebut duduk di kelas 3 (tahun terakhir). Saat umur Kurea 6 tahun dia sekolah di Bali karena pekerjaan orang tuanya. (Sapporo Intercultural and Technological High School) Kapan berangkat ke Hawaii? Mereka ke Hawaii di bulan Oktober tahun 2019, satu tahun yang lalu. Jadi, mereka ke sana saat kelas 2. Apa tujuan mereka piknik ke Hawaii? Tujuan utama mereka ke Hawaii untuk piknik atau liburan. Se...