Skip to main content

Sekolah Ini Piknik ke Hawaii





Assalamualaikum wr wb. Salam sejahtera.

Di postinganku kali ini. Aku mau bagiin cerita salah satu murid Jepang yang piknik nya ke Hawaii. Dari Jepang ke Hawaii!

Oh ya, aku mau kasih tau kalo aku memposting ini dari hasil wawancara dengan salah satu murid Jepang.  Mau tau siapa dan kok bisa sampai ke Hawaii? Geser layar ke bawah!📱😃


Siapakah murid Jepang tersebut?

Murid Jepang tersebut adalah Kurea, salah satu murid di Sapporo Intercultural and Technological High School (SIT). Letak sekolah ini di 717-1 Shinkawa, Kita-ku, Sapporo,  Hokkaido, Jepang (bagian utara). Sekarang murid tersebut duduk di kelas 3 (tahun terakhir). Saat umur Kurea 6 tahun dia sekolah di Bali karena pekerjaan orang tuanya.





(Sapporo Intercultural and Technological High School)


Kapan berangkat ke Hawaii?

Mereka ke Hawaii di bulan Oktober tahun 2019, satu tahun yang lalu. Jadi, mereka ke sana saat kelas 2.


Apa tujuan mereka piknik ke Hawaii?

Tujuan utama mereka ke Hawaii untuk piknik atau liburan. Selain itu, sekolah ini memiliki saudara di Hawaii. Nama sekolahnya adalah Henry J. Kaiser High School. Mereka kesana untuk interaksi dengan para murid di sekolah itu. Jadi, di Hawaii mereka hanya piknik atau liburan sambil mengunjungi saudara sekolahnya tersebut.



(Henry J. Kaiser School)


Apa ada pilihan lain selain Hawaii?

Tidak ada. Jadi, setiap tahun diadakan kunjungan ke Hawaii. Hanya murid kelas 2 yang mengikuti kegiatan ini.


Apakah biaya ditanggung sekolah?

Tidak, biaya ditanggung murid. Pasti banyak biaya yang dikeluarkan, ya🤔


Berapa hari mereka di Hawaii?

3 hari, ya.


Apa saja yang mereka lakukan di Hawaii?

Belajar sejarah Hawaii, interaksi dengan orang Hawaii, melakukan presentasi yang telah disiapkan sebelum berangkat ke Hawaii untuk murid yang sekolah di Henry J. Kaiser High School, berdiskusi dengan beberapa murid di sana, berbelanja di pusat perbelanjaan terkenal, pergi ke pantai, dan berkeliling di tempat sekitar.


Culture shock.

Jadi, selama di sana Kurea mengalami culture shock. Di Hawaii ukuran makanan sangat besar. Akhirnya Kurea hanya memesan ukuran medium saja, tapi ukuran itu masih terlihat besar memang sih gak sebesar yang ukuran big. Dan ternyata Kurea tidak bisa menghabiskan makanan itu.


Bagaimana perasaan mereka selama di Hawaii?

"Waktu yang saya habiskan di sana sangat luar biasa. Itu sangat menyenangkan. Saya dapat berinteraksi dengan siswa Hawaii, belajar tentang sejarah Hawaii, berbelanja di pusat perbelanjaan terkenal, dan menikmati waktu luang," ujar Kurea.






Kurang lebih seperti itu kegiatan mereka di Hawaii. Bagaimana menurut kalian?
Terima kasih sudah membaca postinganku kali ini, ya😃 Semoga bermanfaat😊
See you next time!

#hawaii
#japan
#highschool

Comments

  1. I like the photos and arrangement of writing. Good luck, A God blesses you 🙏😇💪

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you so much for support me😄😊
      *Maap kalo bahasa inggrisnya kocar-kacir😅*

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sampah Organik Menjadi Solusi Kompor Listrik dan Pemanasan Global

Pemanasan global menjadi topik perbincangan yang selalu hangat dihidangkan kapan saja dan di mana saja. Persoalan ini sudah diperdebatkan oleh kalangan ilmuwan sejak akhir dekade 1970-an. Pemanasan global merupakan gejala naiknya intensitas efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh gas rumah kaca di atmosfer, yaitu CO 2 (karbon dioksida), CH 4 (metana), N 2 O (nitrogen oksida), CFC (kloro fluoro karbon), HFC (hidro fluoro karbon), PFC (perfluoro karbon), dan SF 6 (sulfur heksafluoro). Gas rumah kaca dapat memantulkan sinar matahari yang terperangkap di bumi secara berulang-ulang ke bumi sehingga temperatur permukaan bumi meningkat. Gas-gas rumah kaca kebanyakan datang dari asap pabrik, kendaraan bermotor, dan pembakaran. Tak disangka sampah jenis organik juga menyumbang pembentukan gas rumah kaca. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa timbunan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) didominasi oleh sampah organik sebanyak 60%, sampah plastik 14%, sampah ...

Zero Waste Lifestyle Bukan Hanya Soal Sampah Plastik

Zaman modern tidak terlepas dari berbagai  kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Kebutuhan manusia yang kian  lama tidak terkendali dan kegiatan manusia yang semakin beragam akan menghasilkan sampah yang tidak terbendung dari pembelian berbagai produk. Saat ini alam sudah kewalahan  menahan sampah-sampah yang semakin menggila dan minimnya kesadaran dari manusia. Pada akhirnya sampah akan menjadi bumerang bagi manusia di kemudian hari. Pada tahun 2005,  longsor sampah terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat. Sebanyak 143 orang terkubur dalam longsor sampah dan tidak kurang dari 86 rumah orang habis ditelan sampah. Padahal sudah ada solusi yang ditawarkan dan cukup mudah untuk memulainya. Solusinya adalah z ero waste lifestyle . Sumber: Suara.com Menurut pendiri Zero Waste Indonesia , Maurilla Sophianti Imron dalam blog zerowaste.id , z ero waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong kita untuk bijak dalam me...