Skip to main content

Mengapa Zat Cair Menguap dari Permukaan dan Kue Matang dari Pinggir?

Mengapa zat cair menguap dari bagian permukaan dan kue matang dari bagian pinggir???


Fenomena tersebut dapat dijelaskan dengan melihat gaya tarik menarik antar partikel zat cair di dalam wadah. Gaya tarik menarik antar sesama molekul sejenis disebut gaya kohesi. Zat cair akan menguap pada suhu di bawah titik didih, disebut evaporasi. Zat cair menguap pada suhu tepat di titik didihnya, disebut vaporasi. Vaporasi dan evaporasi juga terjadi pada senyawa lain dan molekul lain yang berwujud cair. Zat cair akan menguap dari permukaan. Partikel zat cair pada permukaan hanya melakukan gaya tarik menarik dengan partikel zat cair di samping kiri kanan dan di bawah. Hal tersebut berbeda dengan partikel zat cair di bagian lebih dalam, gaya tarik menariknya dari atas, bawah, dan samping kiri kanan. Perbedaan tersebut mengakibatkan zat cair di permukaan lebih dulu menguap karena gaya tarik menarik sedikit.



Proses penguapan zat cair termasuk reaksi endoterm karena zat cair membutuhkan energi untuk menjadi uap (gas). Energi tersebut dapat berupa panas dari kompor. Zat cair akan menyerap panas dari lingkungan sehingga suhu air bertambah. Kenaikan suhu mengakibatkan energi kinetik antar partikel zat cair bertambah sehingga antar partikel bergerak cepat. Tumbukan yang terjadi antar partikel yang bergerak cepat akan menghasilkan gaya dorong yang besar sehingga jarak partikel akan berjauhan. Kejadian tersebut sesuai dengan sifat gas, yaitu jarak antar partikel sangat renggang atau berjauhan karena energi kinetiknya lebih besar dibanding cair dan padat. 


Sumber Foto: sciencepreneur
(a) partikel zat padat, (b) partikel zat cair, dan (c) partikel gas

Fenomena pada matangnya kue yang dikukus atau dioven juga sama halnya dengan penguapan air.  Kue akan matang di bagian pinggir terlebih dahulu (termasuk permukaan) lalu hingga ke tengahnya. Beberapa minggu yang lalu, ibu saya membuat brownies oven. Adonan brownies dicetak di loyang berbentuk persegi. Selama brownies dioven, gak sabar pengen nyicipin, hehe. Setelah menunggu 30 menit, ternyata bagian tengah brownies masih belum matang sedangkan pinggirnya lebih dulu matang. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa partikel penyusun adonan kue yang bersentuhan dengan loyang akan menerima energi panas lebih cepat. Pinggiran brownies termasuk permukaan akan lebih cepat  matang juga. Gaya tarik menarik antar partikel adonan brownies di pinggiran dan permukaan juga lebih sedikit dibanding di bagian tengah. Ketika air dipanaskan akan menguap lalu mengapa adonan brownies akan memadat jika dipanaskan? Cari tahu jawabannya di sini!


Sumber Foto: foto pribadi

Apa sudah paham? atau ada pertanyaan? Silakan  tulis di kolom komentar. Boleh juga tambahkan kritik dan saran.  

Comments

Popular posts from this blog

Cerita John di Rumahku

Assalamualaikum wr wb Salam sejahtera bagi kita semua. Hai, hai! Welcome to my new pages! Aku mau tanya, apa kalian pecinta hewan? Kalo ya, pasti kalian punya hewan peliharaan, kan? Meskipun tidak semua orang punya, mungkin ada alasan tersendiri. Ngomongin hewan peliharaan, mayoritas kucing menjadi hewan peliharaan di rumah, di kantor, di pasar, dll. Pecinta hewan yang street feeding , pasti punya anabul di mana-mana. Aku pecinta kucing, aku punya satu kucing dan satu kucing orang yang suka nongkrong minta makan di rumah. Nah, kali ini aku mau bercerita tentang kucing yang suka nongkrong di rumahku. Kenalin, dia John. Ibu ku yang memberi nama ini, ternyata si pemilik juga kasih nama John. Awalnya, kami kira John ini tidak bertuan, ternyata dia bertuan. Tapi, hampir setiap hari dia makan di rumah, aku kurang tahu kenapa. Tapi, Alhamdulillah, John merasa nyaman di rumah kami. Hujan berganti hujan, John sudah tiga minggu tidak nongkrong di rumah. Padahal kami sudah menyiapkan ikan (John t

Sampah Organik Menjadi Solusi Kompor Listrik dan Pemanasan Global

Pemanasan global menjadi topik perbincangan yang selalu hangat dihidangkan kapan saja dan di mana saja. Persoalan ini sudah diperdebatkan oleh kalangan ilmuwan sejak akhir dekade 1970-an. Pemanasan global merupakan gejala naiknya intensitas efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh gas rumah kaca di atmosfer, yaitu CO 2 (karbon dioksida), CH 4 (metana), N 2 O (nitrogen oksida), CFC (kloro fluoro karbon), HFC (hidro fluoro karbon), PFC (perfluoro karbon), dan SF 6 (sulfur heksafluoro). Gas rumah kaca dapat memantulkan sinar matahari yang terperangkap di bumi secara berulang-ulang ke bumi sehingga temperatur permukaan bumi meningkat. Gas-gas rumah kaca kebanyakan datang dari asap pabrik, kendaraan bermotor, dan pembakaran. Tak disangka sampah jenis organik juga menyumbang pembentukan gas rumah kaca. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa timbunan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) didominasi oleh sampah organik sebanyak 60%, sampah plastik 14%, sampah